Melihat video di dinding Fb bagaimana nestapanya nasib abang ojeg online, saya menggeser sebentar soal geger dan hiruk-pikuk capres/pilpres. Mengajak berempati dan kembali menghimbau untuk menyisihkan kelebihan pembayaran ojek online kita. Siapapun kita adanya. Mari kita biasakan melebihkan pembayarannya. Kalaupun ingin menggunakan bonus, pertimbangkanlah apakah mereka ikut menikmatinya.
Dulu mungkin mereka banyak order karena saingan ojek online belum banyak dan abang ojeknya juga masih belum banyak, Tapi coba deh ngobrol dengan mereka saat ini dan tanyakan berapa pendapatan mereka. Cuma beberapa ribu saja sehari. Miris dengarnya. Sehari paling dapat 2-3 penumpang, itupun jarak-jarak dekat, belum termasuk "bonus" kehujanan, kepanasan, debu, macet, alamat tak jelas, lama nunggu atau kucing-kucingan dengan angkot dan taxi.
Ojek online bukan lagi sesuatu yang menarik sekarang. Beda dengan perusahaan aplikasinya. Gemah ripah loh jenawi. Mereka demo minta naikin tarif tapi regulator juga lunglai sikapnya soal tarif. Tak jelas berdiri dimana. Disamping memang konsep sistem perusahaan aplikasi tersebut tidak butuh investasi besar sehingga tarif relatiif rendah. Akibatnya penumpang senang, peusahaan aplikasi untung besar sementara drivernya mengais rizki tak kenal waktu, masih juga morat marit asap dapurnya. Inilah memang dampak konsep disruption yang salah satu implementasinya, ojeg online.
Lalu? apa yang menyelamatkan dapur para driver gigih berpenghasilan tak seberapa itu? Kita! Dari kitalah mereka bisa bertahan ngojek. Mau "resign", bingung kerja apa lagi. Mau diterusin, kelebihan bensin dan makan siang makin tiris. Mau protes, tak tahu kemana. Bahkan tak sedikit motor/mobilnyapun masih sewa. Sementara kebutuhan dapur tak bisa menunggu. Biaya sekolah anak, uang ini uang itu, bayar listrik, air, kontrakan dan sederet biaya hidup yang kian melangit. Mareka terjepit hidup sulit di negeri yang dolarnya juga melangit.
Satu lagi, taxi online tak beda jauh. Drivernya menikmati dinginnya AC mobil itu ketika anda mengordernya, selebihnya AC tak akan menyala!
So fren, lebihkan dan lebihkanlah! Mereka memang tak meminta, tapi air wajahnya pasti tumpah di kelebihan uang kita yang tak seberapa itu untuk dibawa pulang buat nasi anak istrinya. Bayangkan ketika kita sulit ada yang menolong, seperti apa rasanya? Kalaupun bujangan, bisa jadi ia tulang punggung keluarga. Boro-boro buat buka fb, twitter, IG apalagi youtube, qoutanya juga bisa jadi diirit-irit.
Kita tak akan pernah miskin menolong orang-orang sulit. Dan merekapun tak jadi kaya seketika oleh lebihan kita, namun yang pasti anak dan istrinya menanti sekerat roti di rumah penuh harap. Percayalah!
Tebarkan semangat meringankan beban sesama ini pada anak, istri/suami, sahabat, kerabat dan semua orang yang kita kasihi.
Semoga Tuhan memudahkan rizki kita dengan memudahkan rizki orang-orang yang terjepit.
Aamiin.
Repost link https://www.facebook.com/yanto.hendrawan.96
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar