Honda S110 atau yang lebih dikenal dengan nama Honda Benly adalah sepeda motor yang diimpor oleh P.T Federal Motor antara tahun 1973 sampai sekitar 1977. Nama Benly sendiri sebenarnya sudah dipakai untuk motor Honda bermesin 2 silinder yang beredar pada tahun 1960an namun entah mengapa nama Benly dihidupkan kembali oleh Honda untuk motor spesifikasi hematnya. Motor ini muncul beberapa saat setelah Honda S90 dan 90Z dihentikan produksinya di Indonesia. Jadi bisa dibilang inilah penerus 90Z di Indonesia.
Secara bentuk, Honda Benly ini terlihat lebih padat dibanding Honda S90 maupun 90Z. Ini mungkin dikarenakan bagian tutup aki yang dibuat lebih besar dan lebar serta bagian-bagian bodi lain seperti tangki dan tutup aki ini dibuat mengotak. Rangka motor ini menganut model monocoque seperti halnya Honda 90Z. Model pertama Honda Benly ini dikenal juga dengan julukan Benly Kotak. Pada tahun 1974, terjadi facelift pada motor ini dimana bentuk tangki dan tutup aki membulat. Sepintas karena bentuknya yang membulat membuat tangki dan tutup akinya mengecil dibanding Benly kotak. Secara keseluruhan selain bentuk tangki dan tutup aki, Honda Benly tidak mengalami perubahan yang berarti karena masih terlihat rata dengan stang yang tinggi. Pada tahun 1976 sebagai edisi perpisahan muncul varian Benly Deluxe yang punya kelebihan berupa stripping lebih menarik dan beberapa fitur lainnya.
Berbeda dengan Honda Benly 125cc yang bermesin inline twin, Benly S110 ini hanya dibekali mesin 4 langkah 1 silinder berkapasitas 109cc dengan pendingin udara. Yang unik dari mesin yang posisinya tiduran seperti motor bebek ini adalah konfigurasi valvetrain dimana motor ini menggunakan teknologi OHV pushroad bukannya OHC seperti umumnya motor Honda 4 tak. Pasokan bahan bakar motor ini menggandalkan karburator yang posisinya disembunyikan didalam tabung khusus yang juga terdapat filter udara didalamnya seperti Honda 90Z. Motor ini menggunakan transmisi manual 4 percepatan yang untuk menggerakkan roda belakangnya digunakan rantai.
Sekitar tahun 1979, Honda Benly ini sempat dijadikan angkutan umum di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Angkutan umum ini diberi nama mini car dan memiliki bentuk yang menyerupai Bajaj orange karena rodanya 3. Moda transportasi ini dibentuk berdasarkan perda DKI no 8 tahun 1979. Sedikit berbeda dengan Bajaj orange, mini car ini berwarna biru dengan bagian depan masih memakai part asli Honda Benly. Tangki, mesin, stang kemudi, speedometer, dan jok depan masih menggambil dari Honda Benly yang membuat bagian lantai supir berlubang sementara bagian belakang mampu mengangkut 2 sampai 3 orang penumpang kalau mau berdesakkan. Bodi kendaraan ini terbuat dari plat dengan atap dari terpal dan kaca selain kaca depan juga terbuat dari plastik. Khusus bagian samping kiri belakang, disediakan pintu masuk penumpang sementara dibagian kanan dibuat mati. Entah mengapa kendaraan ini tidak begitu populer yang membuat unit yang tersisa saat ini menjadi tidak banyak.
Pada waktu itu, Honda Benly S110 ini dijual dikelas antara CB100 dengan dengan S90 walau memiliki mesin yang lebih besar. Keunggulan motor ini ada pada perawatannya yang mudah karena menganut konfigurasi OHV 2 valve dengan pendingin udara. Selain perawatannya mudah motor ini juga diklaim lebih bertenaga karena kapasitas mesinnya yang 110cc dan lebih irit bensin karena bermesin 4 tak. Motor dengan kelistrikan 6V ini kurang populer mungkin karena suaranya yang lebih berisik dan tidak terlalu familiarnya mekanik motor dengan mesin OHV yang sebenarnya sangat umum diaplikasikan pada mobil jaman itu.
Spesifikasi Honda Benly S110 ini adalah sebagai berikut:
Kapasitas mesin : 109cc
Type mesin : 4 tak , 1 silinder
Posisi mesin : Rebah ( Tidur )
Pendingin udara
Transmisi : 4 speed
Pengapian : platina
Battery accu : 6volt
Starter : kick
Shockbreaker depan : teleskopik
Shockbreaker belakang : double
Ban depan : 2.50-18
Ban belakang : 2.75-18
Rem depan belakang : Tromol
Kapasitas tangki : 6 liter
Top speed : 100 km/jam ( standard pabrik )
Repost dari fb https://www.facebook.com/Anti.emooooo
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar