Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyampaikan permintaan maaf pemerintah atas adanya belasan korban meninggal dunia akibat kelelahan di perjalanan karena macet pada masa mudik Lebaran 2016 ini. Pemerintah akan melakukan evaluasi atas adanya kejadian tersebut.
“Pemerintah meminta maaf atas kejadian itu dan akan melakukan evaluasi. Pemerintah sudah berusaha melayani sebaik-baiknya dan masyarakat yakin akan itu (tol baru), tetapi semua orang terlalu yakin. Jadi lain kali harus diatur lebih baik lagi,” kata Wapres kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/11) siang.
Pemerintah, jelas Wapres, mengakui telah melakukan kesalahan dalam memperkirakan atau memprediksi kemacetan arus mudik di jalan tol baru Pejagan – Brebes, Jawa Tengah sehingga terjadi kemacetan panjang di jalur tersebut.
Wapres menjelaskan, pada saat rapat kabinet persiapan Lebaran 2016, Pemerintah sudah mengatur solusi dan kebijakan untuk meminimalkan kemacetan selama arus mudik dan arus balik.
“Kami terlalu yakin dan optimistis dengan jalan tol baru itu dapat membantu. Ternyata masyarakat berpikiran sama, semua orang yakin, akhirnya bertumpuklah itu sehingga terjadilah musibah,” kata JK, panggilan akrab Wapres Jusuf Kalla.
Menurut Wapres, sesungguhnya Pemerintah telah membahas berbagai usulan pada saat rapat kabinet tersebut. Salah satu usulan Wapres adalah dengan menjual karcis tol di satu pintu, sehingga pintu tol bebas dilewati oleh pengendara.
“Kalau dihitung, itu memerlukan waktu 15 detik bagi orang untuk membayar tol, apalagi kalau menukar uang. Nah, kalau sejuta dikali 15 detik, sudah 15 juta detik hilang (pemberhentian di gerbang tol). Kalau dia hanya punya 15 gerbang, sudah berapa waktu bisa dihemat karena itu, tinggal lempar saja itu karcis. Tetapi itu tidak dilakukan juga,” papar Wapres.
Selain itu, ada pula usulan untuk memberlakukan nomor kendaraan ganjil dan genap dalam melakukan perjalanan mudik. Misalnya, kendaraan dengan plat nomor genap diatur untuk melakukan perjalanan pada Sabtu dan Senin; kemudian kendaraan dengan plat nomor ganjil pada Minggu dan Selasa.
Namun hal itu, lanjut Wapres, perlu dikaji lebih dalam lagi efektivitasnya, mengingat semakin banyaknya kendaraan pribadi yang dipakai masyarakat untuk mudik Lebaran.
sumber http://setkab.go.id/salah-prediksi-wapres-pemerintah-meminta-maaf-atas-terjadinya-korban-mudik-lebaran/
“Pemerintah meminta maaf atas kejadian itu dan akan melakukan evaluasi. Pemerintah sudah berusaha melayani sebaik-baiknya dan masyarakat yakin akan itu (tol baru), tetapi semua orang terlalu yakin. Jadi lain kali harus diatur lebih baik lagi,” kata Wapres kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/11) siang.
Pemerintah, jelas Wapres, mengakui telah melakukan kesalahan dalam memperkirakan atau memprediksi kemacetan arus mudik di jalan tol baru Pejagan – Brebes, Jawa Tengah sehingga terjadi kemacetan panjang di jalur tersebut.
Wapres menjelaskan, pada saat rapat kabinet persiapan Lebaran 2016, Pemerintah sudah mengatur solusi dan kebijakan untuk meminimalkan kemacetan selama arus mudik dan arus balik.
“Kami terlalu yakin dan optimistis dengan jalan tol baru itu dapat membantu. Ternyata masyarakat berpikiran sama, semua orang yakin, akhirnya bertumpuklah itu sehingga terjadilah musibah,” kata JK, panggilan akrab Wapres Jusuf Kalla.
Menurut Wapres, sesungguhnya Pemerintah telah membahas berbagai usulan pada saat rapat kabinet tersebut. Salah satu usulan Wapres adalah dengan menjual karcis tol di satu pintu, sehingga pintu tol bebas dilewati oleh pengendara.
“Kalau dihitung, itu memerlukan waktu 15 detik bagi orang untuk membayar tol, apalagi kalau menukar uang. Nah, kalau sejuta dikali 15 detik, sudah 15 juta detik hilang (pemberhentian di gerbang tol). Kalau dia hanya punya 15 gerbang, sudah berapa waktu bisa dihemat karena itu, tinggal lempar saja itu karcis. Tetapi itu tidak dilakukan juga,” papar Wapres.
Selain itu, ada pula usulan untuk memberlakukan nomor kendaraan ganjil dan genap dalam melakukan perjalanan mudik. Misalnya, kendaraan dengan plat nomor genap diatur untuk melakukan perjalanan pada Sabtu dan Senin; kemudian kendaraan dengan plat nomor ganjil pada Minggu dan Selasa.
Namun hal itu, lanjut Wapres, perlu dikaji lebih dalam lagi efektivitasnya, mengingat semakin banyaknya kendaraan pribadi yang dipakai masyarakat untuk mudik Lebaran.
sumber http://setkab.go.id/salah-prediksi-wapres-pemerintah-meminta-maaf-atas-terjadinya-korban-mudik-lebaran/
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar